Posted on Januari 29, 2013 by Negeri Seribu Cinta
Tikamkan seribu kali atau bahkan lebih lagi
Asal kau temukan yg kau ingini berada tepat di ujung bilahnya
aaaahhhh…..
Ketika kau meminta yang tak biasa, tatapmu mengungkap seisi jiwa
Hangatmu telah mengalirkan getaran yg berbeda
Bahkan setarik nafasmu mengabarkan emosi menjadi penguasa Baca lebih lanjut →
Filed under: Syair dan Puisi | Tagged: Menikam, Negeri Seribu Cinta, Puisi, Syair dan Puisi, Tikam | 2 Comments »
Posted on Agustus 28, 2012 by Negeri Seribu Cinta
Nyai...
Dari geliat ruh yg dihembuskan-Nya penuh kesucian
Dari dalamnya jiwa yang padanya diilhamkan ‘fujuroha wataqwaha’
Aku tersungkur dalam ampun pada al-Ghaffar
Belum mampu mengelola deras debur kefasikan yang terus menampakkan keindahan dalam janjinya
Belum sanggup memutih jernihkan istiqomah taqwa yang diamanahkan
Hingga ku berlumur rindu di sekujur tubuh yg menutup pori-pori janji
Tak berdaya menahan rasa suka yang terus memapah rasa padamu Baca lebih lanjut →
Filed under: Syair dan Puisi | Tagged: belantara, Cinta, keindahan, ludwig van beethoven, Puisi, Rindu, sajian lezat, Terpesona | 2 Comments »
Posted on Agustus 10, 2012 by Negeri Seribu Cinta
Nyai
Kemana saja gerangan . . .
Kau telah menghawatirkan rinduku.
Mata qalbu ini selalu saja melirik kepelataran rasa.
Adakah kau baik-baik saja, dengan segurat lembut rindumu.
Tak bosan selalu kutengok halaman sapamu
Barangkali kau menorehkan kata-kata termanismu di pasir halaman rumah
dan menitipkan setetes embun penghapus haus dahaga jiwa Baca lebih lanjut →
Filed under: Syair dan Puisi | Tagged: Merindu, Puisi, Rindu | 6 Comments »
Posted on Februari 20, 2011 by Negeri Seribu Cinta
Perhatikanlah cara dia memanjakan hati
bagaimana dia menggelorakan jiwa
kemanakah arah belaian dan hembusan hasratnya
jagalah dia
lindungi dia
jangan lena dari rasa yang dibawanya
perhatkanlah sisi-sisi yang terkadang kita lupa menengoknya
dibalik kenikmatan tariannya
di belakang alunan nyanyiannya
di sisi yang hampir tersembuni
ada sebidang kerapuhan yang menganga Baca lebih lanjut →
Filed under: Syair dan Puisi | Tagged: Cinta, Ence Abdurohim, Puisi, Rindu | 2 Comments »